Teknologi
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh
penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak
pertumbuhan melalui industri.[1] Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika
kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki,
memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh
teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar
dampaknya terhadap transformasibudaya kita.[1] Sebagian dari kita
beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru.[2] padahal,
kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang
dan merupakan suatu gejala kontemporer.[2] Setiap zaman memiliki
teknologinya sendiri.[2]
Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif.[3] Sejak zaman
Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke
bidang teknologi.[3] Secara etimologis, akar kata teknologi adalah
"techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang
berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.[3] Istilah
teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun
1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni,
Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The
Mechanical).[3]
Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam
menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat
baju, atau membangun rumah.[4]
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu :[4]
Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan
kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak
ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga
kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda
hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir
semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja,
bukan modal.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan
langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang
terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus
teknologi asing ke negara-negara berkembang.[5] Di lain pihak suatu
kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi
asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru
menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan
kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang
terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang
melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
studi kasus : banayak yang menggunakan teknologi untuk hal hal yang tidak berguna atau hal hal negatif
0 komentar:
Posting Komentar